Review : Catatan Harian Si Boy

null

Setelah lama sekali tidak menonton bioskop (salahkan importir film!), akhirnya saya kembali mengeluarkan uang untuk menonton film yang satu ini. Berbagai pujian di social media membuat saya penasaran akan film Catatan Harian Si Boy (CHSB). Saya belum pernah menonton Catatan Si Boy yang ngetop banget di tahun 80an. Tapi dengar dengar sih, ini bukan sekuel maupun remake dari film tersebut, jadi gakpapa kalau tidak tahu film aslinya.

Film berdurasi kurang lebih 1 jam 40 menit ini menghibur! Karakter karakternya lovable, dialognya menarik dan ngena, adegannya juga gak terlalu cepat atau lambat jadi bisa dinikmati. Untuk ukuran film pertama seorang sutradara, film ini sangat sukses menjadi hiburan di tengah keringnya film lokal bermutu di bioskop.

Sang sutradara cukup pintar untuk mengambil nama ‘Boy’ namun menggunakan dialog dan kehidupan anak muda sekarang sehingga ia bisa mengambil pasar orang orang tua yang rindu masa muda ataupun anak muda yang dipenuhi rasa penasaran akan film jaman dulu. Katanya sih (karena saya gak nonton Catatan Si Boy tahun 80an), tokoh tokoh di CHSB ini lumayan disamakan karakternya dengan CSB. Satrio, Tasha, Nina, Andi, dan Herry bagaikan jelmaan Boy dan kawan kawan di era 80an.

Satrio yang diperankan Ario Bayu sudah pasti menarik perhatian (terutama bagi kaum hawa). Pribumi ganteng dekil cuek bad boy senyum manis aheeeeyyy. Hahahaha. Namun akting Andi, Herry, dan Nina sebagai sahabat Satrio cukup menonjol dan bisa memunculkan tawa dari dialog dialog mereka. Ya, gabungan antara dialog yang cerdas dan akting yang natural memberikan sentuhan sentuhan kecil namun memorable. Adegan Andi menirukan Satrio saat menyuruh Herry memungut uang di lantai tampaknya tak akan pernah bosan walaupun diulang ulang. Lucu banget!

Saya paling males spoiler, jadinya saya tidak akan menceritakan detail jalan ceritanya disini. Yang pasti film ini cocok buat ditonton rame rame sama sahabat. Ketawanya dapet!