hey

null

Saya tidak pernah percaya pada ‘rasa suka’ di pandangan pertama.

Sebelumnya.

Lalu saya masuk ruangan itu, duduk di tempat yang telah ditentukan, dan dia memperkenalkan dirinya.

Menyebut namanya, lalu tersenyum 🙂

Kejadian beberapa tahun lalu yang masih lekat di ingatan saya hingga detik ini.

Sekarang, dia sudah jauh dari jangkauan saya. Mau mengejar pun tampaknya tak mungkin sampai. Saya rindu masa masa dimana saya dan dia mengobrol akrab lewat instant messenger. Memberikan sms sms saling mendukung.

Kapan saya akan menyerah? Dia sudah terlalu jauh di depan saya, sudah berteman dengan orang orang hebat lainnya, dan sebentar lagi pergi.

Siapa yang menyangka. Beberapa menit perkenalan itu berimbas pada beberapa tahun penuh pengharapan tanpa balasan.

I wish you didn’t say ‘hey’ that time 😦

5 thoughts on “hey

Leave a comment