My Solid Ground

 

Saya itu sebenarnya gampang insecure lho. Makanya saya ngomongnya banyak biar menutupi ke-insecure-an itu. Karena kalau diem, jadi terlalu banyak pikiran di otak, lama lama mau meledak. Hahaha.

Yang paling parah itu kalau udah insecure dalam belajar. Mau nanya kok keliatan bodoh banget. Mau bilang pelan pelan karena belajarnya kecepetan, ya kok ngerepotin yang lain. Ditanya gak ngerti dimana, kok saya juga bingung jawabnya. Hahaha bisa dibilang itu keadaan saya selama belajar di TL. Memang saya juga heran kemana perginya otak gilang gemilang jaman SD-SMP itu.

Baiklah, kembali tentang foto di atas.

Insecure dalam belajar itu bikin susah karena belajar bareng pas kuliah itu terasa banget manfaatnya. Dalam belajar bareng, bisa jadi cocok atau enggak. Buat saya, cocok itu berarti saya gak insecure untuk keliatan gak ngerti sebodoh bodohnya karena bakal diajarin. Untungnya selama 3 tahun di TL ITB, saya bisa merasa nyaman untuk belajar bersama 5 orang lainnya (yang kebetulan semuanya perempuan) yaitu Intan, Lieke, Dida, Ary, dan Chita.

Dari belajar, nyambung ke kerja kelompok, nyambung nginep nginepan. Mulai dari cerita masalah pelajaran sampai cinta pun berasa aman cerita ke mereka. Hingga saat ini ketika saya (lagi lagi) insecure kalau diajak ngomong masalah TA, sama mereka lah saya bisa cerita sebebas bebasnya.

Di antara mereka, saya adalah orang yang sibuk sendiri dengan berbagai kegiatannya, paling hobi ngetweet, hidup di khayalan sendiri. Saya senang karena gak perlu jadi yang paling cerewet diantara mereka. Saya ingat betapa sedihnya saya saat tahu harus lulus april karena itu berarti saya harus belajar sendiri tanpa mereka.

Tapi, hup hup! Life goes on, doesn’t it? Chita sama Intan lulus Juli ini dengan Chita langsung kerja di Jakarta 2 hari kemudiannya. Dida, Ary, dan Lieke semoga lancar mengejar Oktober-nya. Dan saya gak akan jadi orang yang terus terusan insecure.

Apapun yang terjadi, kami masih punya taruhan yang tampaknya masih akan berlaku at least sampai 10 tahun ke depan. Jangan lupa siapin duit ama pake jalan jalannya ya 🙂

“There is a universal truth we all have to face-whether we want to or not. Everything eventually ends. Much as I’ve looked forward to this day, I’ve always disliked endings. Last day of summer, the final chapter of a great book, parting ways with a close friend. But endings are inevitable. Leaves fall, we close the book. You say good bye. Today is one of those days for us. Today we say good bye to everything that was familiar, everything that was comfortable. We’re moving on. But just because we’re leaving, and that hurts, there are some people who are so much a part of us, they’ll be with us no matter what. They are our solid ground, our north star. And the small, clear, voices in our hearts that will be with us, always.”

– Castle, Season 4 finale “Always”

 

Leave a comment